PROBIOTIK PETERNAKAN

PROBIOTIK

Probiotik, oleh Badan Pangan dan Pertanian Dunia (FAO) serta Badan Kesehatan Dunia (WHO) diartikan sebagai mikroba hidup yang jika dikonsumsi dalam jumlah yang memadai, dapat meningkatkan kesehatan manusia atau hewan yang mengkonsumsinya. Pemberian probiotik dapat mengondisikan jumlah dan ragam mikroba yang menghuni saluran pencernaan manusia atau hewan.Keadaan ini mampu menekan pertumbuhan bakteri penyakit yang merugikan. Selain itu, mengurangi atau menyerap senyawa racun di dalam saluran pencernaan, meningkatkan daya tahan tubuh, mengendalikan kadar kolesterol dalam darah, hingga menekan penyebaran sel tumor dan mendjadikannya tidak aktif.
Tidak hanya untuk manusia, probiotik juga dipakai sebagai pakan tambahan ternak. Bahakan di Eropa, probiotik tidak hanya berfungsi sebagai pakan tambahan, tetapi juga untuk menggantikan antibiotik. Hal itu sejalan dengan regulasi di Uni Eropa yang membatasi pemakaian antibiotik. Di Eropa, probiotik sudah mulai digunakan peternak sejak dekade 1970-an. Dampak positif pada ternak, yakni meningkatnya daya tahan tubuh ternak, mengendalikan dan menekan jumlah bakteri penyebab penyakit. Dampak ini pada akhirnya meningkatkan produktivitas ternak, baik daging, susu, atau telur.
Apabila dibandingkan dengan bahan-bahan kimia lainnya, probiotik memiliki kelebihan-kelebihan diantaranya; tidak mengandung residu, sehingga penggunaan probiotik yang belebihan tidak menimbulkan dampak negatif; tidak mematikan biota lainnya.Probiotik merupakan murni bahan organik yang ramah dan aman.

APLIKASI PROBIOTIK DALAM PELBAGAI BIDANG

A.    Probiotik dalam Dunia Peternakan
Beberapa bahan alternatif yang dapat mengganti fungsi dari antibiotik dalam pakan adalah probiotik dan probiotik. Prebiotik didefinisikan sebagai bahan pakan yang tidak tercerna dan memberikan pengaruh positif pada inang (host), dengan memacu pertumbuhan atau aktivitas bakteri di dalam colon.Adanya prebiotik yang diberikan melalui pakan, sehingga bakteri yang menguntungkan (apatogen) dalam saluran cerna dapat meningkat dalam menekan bakteri patogen.
Probiotik adalah suplemen pakan dari bakteri hidup yang memberikan keuntungan terhadap ternak dengan meningkatkan keseimbangan mikroflora dalam saluran pencernaan. Sedangkan menurut Hasan, probiotik kultur tunggal ataupun campuran dari mikroba hidup yang dikonsumsi manusia dan/atau hewan, dan memiliki efek menguntungkan bagi inangnya (manusia maupun hewan) dengan cara menjaga keseimbangan mikroflora alami yang ada dalam tubuh.
Mikroorganisme yang digunakan sebagai probiotik dalam nutrisi ternak yaitu mikroorganisme hidup, ketika diadministrasikan mulut dan sepanjang alat pencernaan dapat memberikan efek positif terhadap kesehatan inangnya.Probiotik merupakan salah satu pendekatan yang memiliki potensi dalam mengurangi infeksi unggas dan kontaminasi produk unggas.Mikroorganisme yang bisa dimanfaatkan sebagai probiotik adalah bakteri (Bakteri Asam Laktas, Genus Lactobacillus, Dan Genus Bifidobacteria) dan fungsi (Saccharomyces Cerevisiae).
Adapun mekanisme kerja probiotik jika diberikan pada ayam akan berkolonisasi di dalam usus, dan selanjutnya dapat dimodifikasi untuk sistem imunisasi/kekebalan hewan inang. Kemampuan menempel yang kuat pada sel-sel usus ini akan menyebabkan mikroba-mikroba probiotika berkembang dengan baik dan mikroba-mikroba patogen terreduksi dari sel-sel usus hewan iang, sehingga perkembangan organisme-organisme patogen yang menyebabkan penyakit tersebut, seperti Eshericia coli, Salmonella Thyphimurium dalam saluran pencernaan akan mengalami hambatan. Mikroba probiotika menghambat organisme patogenik dengan berkompetisi untuk mendapatkan sejumlah terbatas substrat bahan makanan untuk difermentasi.
Bifdobacteria dan kultur probiotik lainnya yang berkontribusi terhadap kesehatan manusia dan ternak melalui mekanisme seperti kompetisi dengan bakteri patogen, menstimulasi sistem imun, meningkatkan produksi asam lemak rantai pendek, mengontrol fungsi usus, mencegah kanker dan meningkatkan pencernaan dan penyerapan zat-zat nutrisi.


1.      Pengaruh Probiotik/Prebiotik terhadap Unggas
Penggunaan pro dan prebiotik merupakan hal yang terus digalakkan dalam dunia peternakan, untuk meningkatkan keamanan pangan khususnya produk-produk peternakan.Fungsi zat aditif ini tidak jauh berbeda dengan antibiotik yaitu mengatur komposisi mikroflora dalam saluran pencernaan.Bakteri asam laktat seperti lactobacillus bulgaricus, lactobacillus acidophilus, bifidobacteria thermophilum dan jenis fungsi seperti saccharomyces cerevisae adalah contoh-contoh probiotik yang telah diproduksi secara komersial. Lingkungan menyenangkan untuk pertumbuhan bakteri menguntungkan (penurunan pH dengan memproduksi asam laktat) akan tercipta dengan mensuplai probiotik pada ransum ternak. Probiotik juga dapat mengurangi produksi racun dan menurunkan produksi amonium dalam saluran pencernaan.
Selain itu, probiotik juga dapat meningkatkan antibodi alami pada ayam. Hasil penelitian Haghighi dan Panda, pemberian probiotik juga meningkatkan serum dan antibodi alami dalam usus seperti lgA, igM, dan igG terhadap beberapa antigen asing. Berdasarkan penemuan terhadap beberapa spesies bahwa antibodi alami penting dalam mencegah bakteri patogen.Dengan demikian pemberian probiotik dan prebiotik dalam ransum broiler maupun layer memberikan nilai positif terhadap karakteristik produksi.
Probiotik: Produk Masa Depan
Probiotik merupakan produk masa depan yang digunakan sebagai alternatif pengganti antibiotik sebagai growth promotor. Menurut Fuller, probiotik merupakan mikroba hidup yang diberikan langsung kepada ternak dengan tujuan meningkatkan keseimbangan mikroba dalam pencernaan dan mengurangi mikroba yang tidak dikehendaki seperti E.Coli, Salmonella, Clostridium, dan sebagainya.
Karena mode of actionnya, hasil penggunaan probiotik pada ayam tidak langsung terlihat dalam seketika.Pada seluruh spesies hewan, sangat direkomendasikan untuk menggunakan probiotik pada kondisi stress, transportasi, perubahan diet pakan, lepas sapih, kehamilan, dan laktasi (ruminansia dan babi).
Bagaimana Kerja Probiotik?
Menurut Professor Guillot, seorang pakar mikrobiologi, pemahaman terhadap Mode Of Action dari probiotik perlu ditekankan ketika mengembangkan suatu produk. Apabila kita memahami bagaimana kerja probiotik, maka kita dapat lebih mengetahui kapan dan pada kondisi bagaimana probiotik itu bekerja secara optimal.
Pakar Mikrobiologi ini juga merekomendaikan probiotik dengan dosis 106-107 CFU/g perlu ditambahkan dalam pakan ayam untuk mencapai keseimbangan antara mikroorganisme probiotik dan mikroflora yang tinggal dalam usus.Karena  mode of actionnya, hasil penggunaan probiotik pada ayam tidak langsung terlihat dalam seketika. Pada seluruh spesies hewan, sangat direkomendasikan untuk menggunakan probiotik pada kondisi stress, transportasi, perubahan diet pakan, lepas sapih, kehamilan, dan laktasi (ruminansia dan babi).
Secara umum ada 4 mekanisme umum yang terjadi di dalam tubuh ayam dengan penggunaan probiotik yaitu : (1) tercipta suasana usus yang tidak nyaman untuk bakteri patogen, (2) eliminasi situs reseptor bagi bakteri patogen, (3) produksi dan sekresi metabolit antimikroba, (4) kompetisi nutrisi essential.
Pemberian antibiotik dalam jangka waktu panjang dapat mengganggu kelangsungan hidup mikroflora normal usus sehingga menurunkan produksi VFA dan menyebabkan suasana usus menjadi basa.DOC biasanya belum mampu memproduksi VFA secara optimal, sehingga penambahan probiotik sangat penting dilakukan.
Bakteri asam laktat akan menempati reseptor-reseptor di epitel usus ayam sehingga secara efektif akan mencegah perlekatan bakteri patogen dengan epitel usus. Akibatnya, bakteri patogen tidak dapat menempati situs reseptor di usus dan tidak mendapat asupan nutrisi karena kalah kompetisi dengan probiotik.Oleh sebab itu, harus diberikan probiotik dalam jumlah yang cukup agar dapat menghambat bakteri patogen secara efektif.
Menurut beberapa peneliti, probiotik tidak hanya berperan menjaga kesehatan saluran pencernaan tapi juga berperan meningkatkan sistem kekebalan dan mengurangi stress pada ayam. Melalui penggunaan probiotik sebagai produk masa depan, peternak secara tidak langsung telah menerapkan konsep kesejahteraan hewan (animal welfare) dalam menjalankan usahanya sehingga didapatkan hasil produk akhir (telur, daging, dan sebagainya) yang berkualiatas.
Dengan pemakaian Protexin Concentrate sesuai dengan dosis rekomendasi maka peternak akan mendapatkan manfaat sebagai berikut :
·      Pengeluaran secara bersaing bakteri patogen seperti E.Coli dan Salmonella
·      Meningkatnya efisiensi pencernaan disebabkan produksi enzim-enzim dan vitamin B
·      Meningkatnya daya tahan terhadap penyakit melalui stimulasi dan perbaikan kekebalan alamiah.
·      Produksi bakteriosin yang berperan sebagai antimikroba terhadap bakteri patogen.
·      Memperbaiki FCR dan pertambahan berat badan pada broiler.
·      Memperbaiki produksi telur; meningkatkan kualitas cangkang; menurunkan resiko telur retas (cracked eggs), khususnya di layer breeder.
·      Mengurangi kadar amonia dalam litter
·      Pertambahan berat badan ekstra mencapai 120 gram pada broiler (42 hari)
·      Produksi telur lebih tinggi dan periode laying lebih panjang

Menurunkan Kerusakan dan Tipisnya Kulit Telur
Parameter
Control
Probiotic Protexin
No. Of Birds Initial
17,126
16,565
Total Multality Over Period (%)
3.21
2.96
Average Daily Feed Consumpption (Kg)
102.25
102.21
No. Eggs Per Hen Housed
135.73
138.22

Tabel hasil trial pemberian Protexin melalui pakan pada layer umur 19-23 minggu
Parameter
Lincomycin and Colistin sulphate
Probiotic Protexin
No. of birds initial
17,126
16,565
Livability (%)
3.21
2.96
Feed Intake per bird (Kg)
102.25
102.21
No. Eggs per Hen Housed
135.73
138.22

Tabel hasil trial pemberian Protexin melalui pakan pada layer umur 24-38 minggu
Parameter
AGP ( Halquinol and Avilamycin)
Probiotic Protexin
No. of birds
47,700
41.000
Mortality (%)
4.99
2.30
FCR
2.02
2.00
Market Weight (Kg)
2.52
2.50
Age (days)
49.5
48.9
EFPE
239
249


2.      Pengaruh Probiotik terhadap Ternak Ruminansia
Penggunaan probiotik pada unggas memberikan efek positif terhadap produktivitas dan memperbaiki status kesehatan unggas. Hal tersebut juga terjadi pada ternak ruminansia, pemberian probiotik terhadap ruminansia memberikan dampak positif dan pernyataan tersebut didukung oleh beberapa hasil penelitian yang berkaitan dengan pemanfaatan probiotik sebagai feed additive dalam air maupun pakan. Probiotik yang ditambahkan sebanyak 10 ml pada susu (pemerahan di pagi hari) pada pedet yang baru lahir menurunkan 40% kasus diare sehingga probiotik (Lactobacillus sp.) dapat memperbaiki status kesehatan pedet dan menurunkan biaya pengobatan akibat diare dan penyakit lainnya.
Hasil penelitian Jatkauskas dan Vrotniakiene melaporkan bahwa pedet yang ditambahkan Enterococcus faecium M74 dalam ransumnya dapat meningkatkan pertambahan bobot badan harian dibandingkan dengan pedet yang tidak diberikan.





Tidak ada komentar:

Posting Komentar